• Jelajahi

    Copyright © Nusantara Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pemerhati Lingkungan DR (HC) Parlin Sihotang, MSi: Kelestarian Danau Toba Harus Kita Jaga Bersama

    24 September 2025, September 24, 2025 WIB Last Updated 2025-09-24T05:24:54Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     



    Nusantaramaju.com - Danau Toba merupakan satu dari sekian banyak kawasan wisata di Sumut yang menjadi kebanggan orang Sumatera Utara, keindahannya jadi daya tarik wisatawan mancanegara.


    "Keindahan Danau Toba meliputi panorama alamnya yang memukau seperti air biru jernih dan dikelilingi pegunungan hijau, suasana sejuk karena ketinggian, serta keunikan budaya lokal dan sejarah geologis yang menarik", kata Pemerhati Lingkungan, DR (HC) Parlin Sihotang, MSi, Rabu (24/9/2025) merespon keindahan Danau Toba.


    Lingkungan Toba mengacu pada kawasan di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara, yang merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara dan bagian dari Geopark Toba Kaldera UNESCO.


    Kawasan ini memiliki lingkungan alam yang kaya dan menjadi daya tarik pariwisata, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti kerusakan hutan akibat perambahan, pencemaran air dari limbah domestik dan budidaya ikan, serta sampah yang belum terkelola dengan baik.


    Merujuk dari hal tersebut diatas, sebaiknya kita semua lebih peduli akan kelestarian dan keindahan alam Danau tersebut, meski pemprovsu telah melakukan langkah pengawasan guna menjaga kelestariannya.


    "Jangan sampai danau tercemar dari berbagai macam yang bisa membuat keindahannya pudar", ujar DR (HC) Parlin Sihotang, mengingatkan.


    Pemerhati Lingkungan ini mencontohkan, soal Masalah Lingkungan yang terjadi, yakni Pencemaran Air: Limbah domestik dan industri, serta pakan ikan berlebihan dari keramba jaring apung (KJA), menyebabkan peningkatan amonia, BOD5, COD, dan keracunan bagi biota air, yang juga terlihat dari air danau yang PH nya cukup tinggi diatas 7,5.


    Soal Kerusakan Hutan: Hutan di daerah tangkapan air rusak akibat perambahan dan kebakaran, sehingga tidak mampu menahan air, yang berdampak pada gangguan pasokan air.


    DR (HC) Parlin Sihotang MSi yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Konservasi Bumi & Lahan Organik (The Organic Soil & Earth Conservation Headquarters ) mencakup, Swasembada Pangan, Organik, Ekspor, Tanah & Lingkungan, mengingatkan dampak kerusakan lingkungan. 


    Dampak kerusakan lingkungan bisa saja terjadinya perubahan warna air, yakni bisa saja air danau menjadi keruh, bahkan kuning kecoklatan, akibat naiknya endapan lumpur dan senyawa kimia ke permukaan.


    Ia mengingatkan untuk menjaga kelestarian danau, yuk.. sama-sama kita jaga, jangan sampai terjadinya kerusakan dan pencemaran, sebab, Danau Toba adalah kebanggaan bagi kita, bagi orang Sumatera Utara, yang harus kita awasi kelestariannya, kata DR (HC) Parlin Sihotang MSi, sepulang mengunjungi Danau Toba baru-baru ini, tutupnya.(Red.06)

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun