Nusantaramaju.com - Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur *(Kapolda NTT) Irjen Pol. Rudi Darmoko* menerima kunjungan kegiatan Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia Firman Jaya Daeli. Kegiatan pertemuan diskusi berlangsung pada pertengahan Juni 2025, di ruang kerja Kapolda, di kantor Polda, di Kota Kupang, Provinsi NTT.
*Firman Jaya Daeli yang juga mantan Tim Perumus UU Kepolisian, UU Kejaksaan, UU Kehakiman, UU Pertahanan Negara ; UU Pemerintahan Daerah, UU MPR, DPR, DPD, DPRD ; dan juga mantan Komisi Politik dan Hukum DPR-RI* - bertemu dan berdiskusi berdua bersama dengan Kapolda NTT Irjen Pol. Rudi Darmoko dalam suasana santai kekeluargaan dengan semangat akrab bersahabat. Juga bermuatan pada konstitusionalitas Negara Hukum Indonesia berbasis pada integritas, kredibilitas, kualitas, profesionalitas, dan kapasitas Kepolisian.
Sebelumnya, ada pertemuan diskusi Firman Jaya Daeli bersama dengan Kapolda NTT Irjen Pol. Rudi Darmoko bertemu pada waktu berbeda dan di ruang lobi kantor Polda NTT. Ada pertemuan informal santai yang juga ada dihadiri bersama dengan Wakil Kapolda NTT Brigjen Pol. Baskoro Tri Prabowo, Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Murry Mirranda, dan beberapa Pejabat Utama/PJU Polda NTT (Kepala Biro/Karo, Direktur, Kepala Bidang/Kabid, dan lain-lain) yang mendampingi Kapolda NTT Irjen Pol. Rudi Darmoko.
Kehadiran Unsur Pimpinan dan para PJU Polda NTT karena pada saat yang sama berlangsung juga kegiatan *Donor Darah jajaran Polda dan Masyarakat*. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka Perayaan Hari Ulang Tahun *(HUT) Bhayangkara (Kepolisian) 1 Juli 2025*.
Kapolda NTT Irjen Pol. Rudi Darmoko adalah seorang Perwira Tinggi Polri lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1993 berpangkat jenderal bintang dua. Figur Jendereal yang merupakan lulusan Terbaik Akpol tahun 1993 dengan meraih Penghargaan Adhi Makayasa. Sebelumnya pernah menjadi Wakil Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), menjadi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan (Kasespim) Lemdiklat Polri, dan kini menjadi Kapolda NTT.
Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Timur *(Kajati NTT) Zeth Tadung Allo*, juga menerima kunjungan Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia Firman Jaya Daeli. Agenda kegiatan pertemuan diskusi, berlangsung di ruang kerja Kajati, di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati), di Kupang, NTT.
Firman Jaya Daeli bertemu dan berdiskusi bersama dengan Kajati NTT Zeth Tadung Allo dalam suasana kekeluargaan dengan semangat keakraban dan persahabatan. Dalam pertemuan diskusi, hadir juga mengikuti Wakil Kajati NTT Ikhwan Nur Hakim yang mendampingi Kajati NTT Zeth Tadung Allo.
Kajati NTT Zeth Tadung Allo adalah seorang Pejabat Struktural Kejaksaan Agung RI (Eselon II/Dua) dengan posisi jabatan setara dengan jenderal bintang dua. Sebelumnya pernah menjadi Wakil Kajati Maluku Utara dengan posisi jabatan setara dengan jenderal bintang satu, menjadi Wakil Kajati DKI Jakarta, Wakil Kajati Sulawesi Selatan (Sulsel), dan kini menjadi Kajati NTT dengan posisi jabatan setara dengan jenderal bintang dua. Kajati NTT Zeth Tadung Allo adalah seorang Pejabat Adhyaksa Senior yang juga pernah lama menjadi Penyidik dan Penuntut di KPK-RI pada masa awal pembentukan dan perjalanan KPK tahun 2000-an.
Sejumlah agenda kegiatan lainnya, juga sudah berlangsung dan akan terjadwal. Berkomunikasi dan berbicara juga bersama dengan *Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena*. Pertemuan Firman Jaya Daeli bersama dengan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena sudah terjadwal sebelumnya namun tertunda karena Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena harus segera ke Jakarta dan Yogyakarta untuk urusan penting resmi kedinasan.
Firman Jaya Daeli bertemu dan berdiskusi juga bersama dengan *Ketua DPRD NTT Emelia Julia Nomleni beserta sejumlah Anggota DPRD NTT*. Kemudian berdialog dan berdiskusi lama bersama dengan *Prof. Dr. Fredrik L. Benu, M.Si (Guru Besar dan Ketua Senat Universitas Nusa Cendana (Undana) yang juga mantan Rektor Undana selama dua (2) Periode*.
Selanjutnya berdiskusi dan berdialog bersama dengan sejumlah *Akademisi, Praktisi, juga bersama dengan kalangan Civil Society, kalangan Profesional, kalangan Aktifis dan Jurnalis*. Semakin bermakna dengan adanya pertemuan diskusi bersama dengan *Pimpinan dan Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus dan Ekstra Kampus*. Selanjutnya bersama dengan *NGO/LSM serta Lembaga Kerakyatan dan Keumatan*.
Keutamaan dan hakekat dari keseluruhan ekosistem pertemuan dan dialog diskusi berintikan pada agenda *percepatan peningkatan dan perluasan kualitas Pembangunan NTT dan Kawasan serta percepatan kapasitas pengembangan dan kualitas penguatan Masyarakat dan Daerah NTT*. Paradigma Membangun Indonesia yang berkemanusiaan, berkeadaban, berkerakyatan, dan berkeadilan dalam spritualitas bergotongroyong adalah *Membangun Indonesia dari Provinsi NTT dan Kawasan Sekitar*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun