• Jelajahi

    Copyright © Nusantara Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Publik Desak KPK Turun Anggaran Fantastis Sekretariat DPRD Sumut Jadi Sorotan

    19 Mei 2025, Mei 19, 2025 WIB Last Updated 2025-05-19T13:50:41Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Nusantaramaju.com - Anggaran Sekretariat DPRD Sumatera Utara tahun 2025 dinilai tidak  mengindahkan seruan efisiensi Presiden Prabowo Subianto. Sebab dalam laporan yang diamati wartawan, ditemukan sejumlah pos pengeluaran yang dinilai tidak masuk akal dan bertolak belakang dengan instruksi Presiden RI terkait efisiensi anggaran belanja pemerintah.


    Anggaran yang dinilai sangat fantastis diketahui dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) LKPP Sumut 2025. Salah satu yang paling mencolok ialah anggaran sewa mesin fotokopi sebanyak 26 unit mencapai Rp 780 juta. Jumlah ini dinilai sangat tidak wajar.


    Tak hanya itu, Sekretariat DPRD Sumut juga menganggarkan: Servis berkala lift di gedung paripurna Rp.156 juta, juga perawatan dan perbaikan genset: Rp 300 juta.


    Begitu juga anggaran pemeliharaan dan penggantian suku cadang door entry: Rp 77,6 juta Kemudian, pemeliharaan akuarium: Rp136,5 juta, lalu Pemeliharaan AC: Rp 702,5 juta.


    Selanjutnya, pemeliharaan videotron: Rp 200 juta. Tambahan sewa mesin fotokopi di gedung Sekretariat DPRD Sumut (5 unit): mencapai Rp 150 juta.


    Sehingga tercatat total dari sejumlah anggaran pemeliharaan dan sewa ini mencapai miliaran rupiah hanya untuk fasilitas penunjang yang seharusnya bisa dihemat atau dialihkan ke sektor yang lebih produktif dan menyentuh kebutuhan rakyat.


    Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar saat diminta komentarnya mengaku prihatin dengan pos pengeluaran di Sekretariat DPRD Sumut tahun anggaran 2025 yang cukup mencolok hingga miliaran rupiah.


    "Kita prihatin sekaligus kecewa dengan anggaran jor-joran yang bertolak belakang dengan instruksi Presiden RI terkait efisiensi anggaran belanja pemerintah," kata Salfimi di Medan, Senin (19/5).


    Dikatakan, praktik semacam ini dinilai tidak hanya mencederai rasa keadilan publik, tapi juga berpotensi membuka celah penyalahgunaan anggaran. 


    Di saat Presiden RI telah mengeluarkan seruan tegas untuk mengefisiensikan belanja negara dan fokus pada program prioritas, anggaran Sekretariat DPRD Sumut justru seolah berjalan ke arah sebaliknya: boros dan minim urgensi.


    Publik mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran di Sekretariat DPRD Sumatera Utara. 


    Pemerintah daerah pun diminta tidak tinggal diam dalam menyikapi potensi pemborosan yang bisa berdampak langsung terhadap kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif daerah.


    Jika tidak ada langkah konkret, maka kasus seperti ini hanya akan menjadi contoh buruk bagi daerah lain, sekaligus memperkuat citra bahwa lembaga publik kerap memanfaatkan anggaran untuk kepentingan yang jauh dari kepentingan rakyat.


    Ketika hal ini dikonfirmasi wartawan kepada Sekretaris DPRD Sumut Zulkifli melalui pesan whatsApp, hingga berita ini dikirim ke redaksi belum memberi tanggapan. (Red.06)

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun