• Jelajahi

    Copyright © Nusantara Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumut Apresiasi Pemenang

    31 Oktober 2022, Oktober 31, 2022 WIB Last Updated 2022-10-31T06:37:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Teks foto : para pemenang kegiatan.(istimewa)


    Sumuttimes.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara bersama Dewan Riset dan Inovasi (DRIN) Sumatera Utara serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Medan mengumumkan nama-nama pemenang Call for Paper 3rd Sumatranomics melalui pelaksanaan konferensi 3rd Sumatranomics di Grand Ballroom JW Marriott Hotel Medan, Kamis (27/10/2022).


    Adapun juara 1 kategori umum diraih oleh Yongky Choirul Anam, Deltha Airuzsh Lubis, Apri Sahmarido Saragih dari BPS Sumatera Utara, dengan paper berjudul “Can Technological and Institutional Innovation Be A Source of Green Economic Growth In Sumatra, An Econometric Analysis with Big Data Support ”.


    Pada kategori mahasiswa, juara 1 diraih oleh Siswantoro dari Universitas Negeri Semarang dengan paper berjudul “From Conventional Finance to Digital Finance : Analisis Kontribusi Financial Technology Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara Selama Pandemi”.


    Pengumuman para pemenang dilakukan secara hybrid dengan pelaksanaan secara luring serta pelaksanaan daring yang disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom dan Youtube dilanjutkan pengalungan medali oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Musa Rajekshah dan penyerahan hadiah langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi.


    Bertemakan “Strategi Pemulihan Ekonomi Melalui Pengembangan Ekonomi Hijau dan Digital”, pelaksanaan konferensi 3rd Sumatranomics ini turut mendukung transformasi Indonesia khususnya wilayah Sumatera menuju digitalisasi dan pengembangan sektor Ekonomi Hijau yang berkelanjutan. Konferensi 3rd Sumatranomics sekaligus menjadi puncak acara dari rangkaian acara Sumatranomics tahun ini yang diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2022, setelah sehari sebelumnya diselenggarakan Presentasi Finalis 3 paper pada kategori umum dan mahasiswa.


    Konferensi ini turut mengundang 4 narasumber pakar di bidangnya, yaitu IGP Wira Kusuma (Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia), Irman Robinson (Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia), Prof. Candra Fajri Ananda (Guru Besar Universitas Brawijaya), serta Eka Chandra Buana (Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas RI).


    Doddy Zulverdi dalam opening speechnya menyampaikan bahwa penyelenggaraan Sumatranomics memiliki 2 (dua) tujuan utama. Pertama, untuk menggali ide dan rekomendasi kebijakan strategis yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam mendukung akselerasi pemulihan ekonomi di wilayah Sumatera.


    Kedua, untuk menyediakan wadah bagi para akademisi, praktisi, dan mahasiswa dalam mengembangkan kapasitas riset sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas periset, khususnya di wilayah Sumatera.


    Tahun ini, Sumatranomics membuka dua kategori penulisan paper, yaitu Kategori Umum & Kategori Mahasiswa. Paper yang terkumpul terbagi ke dalam 5 (lima) topik utama, yaitu: (1) stimulus fiskal-moneter, (2) transformasi sektor keuangan, (3) digitalisasi ekonomi dan keuangan, (4) transformasi sektor riil, dan (5) ekonomi keuangan hijau.


    “Berdasarkan jumlah paper yang mengikuti 3rd Sumatranomics 2022, antusiasme masyarakat dalam melahirkan karya-karya ilmiah yang mengangkat isu-isu ekonomi di wilayah Sumatera terindikasi semakin meningkat. Hal ini tercermin pada jumlah paper yang diterima oleh panitia yang pada tahun ini mencapai 135 paper atau meningka 60,7% dibanding tahun 2021,” kata Doddy.


    Musa Rajekshah dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif diadakannya acara 3rd Sumatranomics tahun 2022 ini serta semangat para peserta dalam memberikan usulan rekomendasi yang memberikan manfaat nyata dan mendukung pemulihan ekonomi di Sumatera Utara. Beliau yakin bahwa penyelenggaraan kegiatan Sumatranomics melalui riset dan inovasinya adalah salah satu kunci utama guna mengatasi tantangan perekonomian baik yang sedang berlangsung maupun yang akan datang.


    Kegiatan konferensi dilanjutkan dengan paparan IGP Wira Kusuma yang memaparkan Perkembangan Ekonomi Struktural dan Respons Kebijakan Indonesia. IGP menyampaikan bahwa seiring dengan berlanjutnya gangguan rantai pasokan, tekanan inflasi global masih tinggi sehingga mendorong bank sentral di banyak negara menempuh kebijakan moneter yang lebih agresif. Pertumbuhan ekonomi Sumatera diprakirakan meningkat dari 2021 dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, dimana ekonomi domestik tahun 2022 diprakirakan tumbuh pada kisaran proyeksi 4,5-5,3% serta masih tumbuh tinggi pada 2023.


    Kemudian dilanjutkan oleh paparan Irman Robinson mengenai Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Hijau yang telah ditempuh oleh Bank Indonesia. Irman menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi pasca Covid-19 perlu diantisipasi lebih lanjut menyusul gelombang resesi negara maju dan perubahan iklim. Hal ini karena kerugian akibat perubahan iklim jauh lebih besar dari pada gabungan kerugian akibat krisis keuangan global tahun 2008 dan pandemi Covid-19 dan mampu berdampak terhadap Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan.


    Adapun peran Bank Sentral yaitu memastikan ketahanan sektor keuangan terhadap dampak perubahan iklim dan mendukung transisi yang teratur, adil dan berkemampuan melalui pembiayaan dan penerbitan green bond dalam mendukung pengembangan infrastruktur hijau.


    Selanjutnya, pembahasan dilanjutkan oleh narasumber ketiga, Prof. Candra Fajri Ananda. Beliau menyampaikan bahwa ekonomi digital sejalan dan dapat berperan besar dalam mendorong perekomian inklusi keuangan salah satunya dengan memperluas akses ke beragam produk dan layanan keuangan (misalnya fasilitasi kredit) untuk perorangan maupun UMKM dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi pelaksanaan program dan layanan pemerintah dalam rangka penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat (Bantuan Sosial Non Tunai). Sehingga dapat dikatakan, digitalisasi ekonomi merupakan solusi alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


    Rangkaian paparan narasumber kemudian ditutup oleh Eka Chandra Buana yang membahas Penerapan Kebijakan Ekonomi Hijau dalam Mendukung Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional dan Wilayah Sumatera.


    Eka juga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 menciptakan dampak sistemik terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan. Redesain Transformasi Ekonomi dilakukan agar tidak hanya membawa ekonomi kembali ke kondisi sebelum krisis tetapi ke kondisi yang lebih baik dari sebelum krisis, atau dalam kata lain, membangun kembali dengan lebih baik (Build Back Better) dengan menyeimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.


    Seperti diketahui 3rd Sumatranomics menjadi salah satu langkah yang ditempuh oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di wilayah Sumatera, sekaligus menggali rekomendasi dan solusi kreatif untuk mengatasi berbagai kendala yang ada di Sumatera. Lebih lanjut, hasil pemikiran yang dituangkan dapat mendukung rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah baik di tingkat regional Sumatera maupun Pemerintah Pusat.(Reza)



    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun