Nusantaramaju.com - Gelombang dukungan terhadap dr. Muhammad Azmi Haris untuk bergabung dalam jajaran Organ Pembina Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) terus mengalir dari berbagai kalangan. Tokoh masyarakat, akademisi, ormas Islam, hingga keluarga besar pendiri universitas menyuarakan aspirasi agar sosok dokter muda ini dipercaya memperkuat kepengurusan yayasan.
dr. Azmi Haris juga meminta pendapat kepada pembina yang di mana salah satu syarat untuk menggantikan ayahanda beliau sebagai Salah satu anggota Pembina Yayasan UISU dan meneruskan perjuangannya agar dibuat musyawarah keluarga untuk mendukung dan membuat keputusan siapa yang menggantikan Alm H Haris Bahrum Jamil yang telah wafat sebagai salah satu Anggota Pembina Yayasan UISU.
Dan setelah musyawarah keluarga mufakat, Dukungan tersebut ditandatangani oleh 9 anak Putra putri Alm Haji Bahrum Jamil SH, yakni, Ir. H Iqbal Nasution, Ir. H Budi Helmi Nasution, Syahrazad Nasution, Ir. H Fachrunil Nasution, DR Hj Laily Washliyati Nst SH.M.hum, Drs. H Ikhwan Nasution M.hum, Hj Maisarah Nasution SE, MM, Ir.Helmi Nasution dan H.Baihaki Nasution SE, MM.
Putra almarhum H. Bahrum Jamil, Ir. Budi Helmy, menyampaikan bahwa dr. Azmi Haris merupakan figur yang memiliki kapasitas dan komitmen untuk meneruskan perjuangan para pendiri UISU.
“Kami berharap para pembina Yayasan UISU dapat memberikan amanah kepada dr. Muhammad Azmi Haris. Beliau memiliki integritas dan semangat melanjutkan perjuangan para pendiri, termasuk nilai-nilai yang ditanamkan almarhum ayah kami,” ujar Budi Helmy, Jum'at (7/11/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Syahrazat Nasution, yang menilai bahwa dr. Azmi Haris memiliki rekam jejak positif di bidang sosial dan pendidikan Islam.
“Beliau layak menjadi pembina yayasan, karena punya kepedulian sosial yang tinggi serta komitmen terhadap nilai keislaman. dr. Azmi pantas melanjutkan perjuangan almarhum Drs. H. Haris Bahrum Jamil, tokoh pengayom dan pejuang pendidikan Islam,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Hasballah Thaib, M.A., dalam kesempatan acara 40 hari wafatnya almarhum Drs. H. Haris Bahrum Jamil, turut berpesan agar anak-anak almarhum tetap melanjutkan perjuangan orang tuanya dalam memperkuat lembaga pendidikan Islam di Sumatera Utara.
“Kita mengenal almarhum sebagai sosok yang tulus berjuang untuk umat. Sudah sepatutnya anak-anak beliau, termasuk dr. Azmi Haris, meneruskan perjuangan itu serta menjaga marwah keluarga besar Bahrum Jamil di UISU,” ungkap Prof. Hasballah Thaib.
Dukungan juga datang dari sejumlah keluarga pendiri UISU lainnya. Mereka menilai bahwa regenerasi dan keterlibatan generasi penerus pendiri sangat penting untuk menjaga nilai historis, idealisme, serta marwah Yayasan UISU agar tetap berada di jalur cita-cita awalnya.
Tokoh ormas Islam, KH. Muhsin Salim S.Ag., M.A., turut memberikan apresiasi terhadap sosok dr. Azmi Haris.
"Saya sangat mengenal dr. Azmi Haris. Beliau pemimpin berkarakter, dokter islami, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap umat. dr. Azmi adalah kader terbaik yang dimiliki Al Washliyah,” tuturnya.
Dukungan serupa juga datang dari Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (DPP GEMAK).
“Almarhum Drs. H. Haris Bahrum Jamil adalah figur religius dan pengayom masyarakat. Kami melihat semangat dan keteladanan itu juga ada pada diri dr. Muhammad Azmi Haris,” tulis DPP GEMAK dalam pernyataan resminya.
Tak hanya itu, KH. Dr. Syafii Siregar, Lc., M.A., tokoh Nahdlatul Ulama (NU), menyebut bahwa dr. Azmi Haris merupakan figur yang merepresentasikan nilai-nilai moderat dalam Islam.
“dr. Azmi Haris mencerminkan nilai keislaman yang santun dan berilmu. Beliau berkomitmen terhadap pendidikan Islam dan mampu menjadi jembatan antar kalangan. Saya menilai beliau sangat layak menjadi bagian dari Pembina Yayasan UISU,” tegas KH.Syafii Siregar.
Dukungan juga datang dari Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan (NW) Sumatera Utara, Dr. M. Iqbal Daulay, MA, ia menilai bahwa dr. Azmi Haris adalah sosok ideal untuk meneruskan cita-cita luhur dan nilai perjuangan yang telah ditanamkan almarhum ayahandanya. (Red.06)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun