Teks foto : Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Doddy Zulverdi.(ist) |
Nusantaramaju.com - Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumut, Doddy Zulverdi mengatakan, pemulihan ekonomi Sumatera Utara akan terus membaik, walaupun perekonomian Indonesia secara global pada tahun 2023 diprediksi melambat. Hal tersebut tidak terlepas dari konflik antara Rusia-Ukraina sehingga seluruh dunia merasakan dampaknya.
“Tren pemulihan ekonomi Sumatera Utara terus berlanjut, dan mencatat pertumbuhan 4,97% (yoy) pada triwulan III-2022 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Kami tetap optimis perekonomian Sumut tetap membaik. Namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai, atas faktor resiko yang menahan pertumbuhan ekonomi tersebut,” kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumut, Doddy Zulverdi dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) di lantai III gedung BI Sumut, Selasa (27/12/2022).
Doddy Zulverdi mengungkapkan, naiknya kebutuhan harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak akan berlangsung lama. Bank Indonesia Sumut akan berupaya untuk terus melakukan pengendalian inflasi.
Sementara itu, kata Dody, penyaluran kredit perbankan melambat pada November 2022. Dari 11,11% (yoy) pada triwulan III 2022 menjadi 6,41% (yoy) pada November 2022.
“Perlambatan berasal dari menurunnya
pertumbuhan kredit investasi, seiring dengan pola musiman periode pembayaran proyek korporasi oleh principal yang mendorong pelunasan sebagian kredit. Meski demikian,
kredit modal kerja dan kredit konsumsi masih mencatat peningkatan pertumbuhan pada November 2022. Dari sisi sektoral, sektor utama Sumut seperti pertanian, industri
Lengolahan dan konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan kredit, namun tidak dengan kredit perdagangan yang mencatat kenaikan pertumbuhan”, katanya.
Adapun, lanjutnya, pada November 2022, kredit konstruksi dan pertanian tercatat kontraksi. Di sisi lain, NPL sektor utama masih relatif terjaga, kecuali sektor perdagangan dan konstruksi yang telah
mencapai lebih dari 5% pada November 2022 sehingga perlu diwaspadai.
KPw BI Sumut juga memastikan ketersediaan uang rupiah layak edar (ULE) pada periode Nataru 2022, dengan estimasi kenaikan 12,07% (yoy).
Dimana sebelumnya pada tahun 2021 sebesar Rp.4,97 triliun dan 2022 sebesar Rp. 5,57 triliun. (Reza)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik dan menjaga etika sopan-santun